slider

Menu

Info Terbaru

Selaku Ketum BKPRS, Olly Dondokambey Pimpin Musrenbang se-Sulawesi


Sulutberita.com - Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey selaku Ketua Umum Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS) dalam pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Regional Sulawesi Tahun 2022 menyatakan berdasarkan hasil kesepakatan bersama pada Pertemuan Pra Musrenbang Regional Sulawesi tanggal 11 Maret 2022, maka Tema Musrenbang Regional Sulawesi Tahun 2022 ini adalah “Peningkatan Infrastruktur Antarwilayah Regional Sulawesi untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Berdaya Saing”.

”Kegiatan Musrenbangreg yang kita laksanakan pada hari ini, merupakan salah satu agenda tahunan, memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam pembangunan di Sulawesi, khususnya dalam rangka koordinasi perencanaan. Musrenbang Regional Sulawesi ini adalah ajang forum musyawarah bagi pemangku kepentingan Sulawesi untuk mematangkan isu-isu strategis program pembangunan Sulawesi tahun 2023. Program disusun berdasarkan kompilasi seluruh usulan dari masing-masing Provinsi, berdasarkan hasil forum-forum yang telah dilaksanakan sebelumnya. Wadah bagi kita bersama untuk mensinergikan program kegiatan pembangunan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Provinsi se-Sulawesi, serta untuk memantapkan kembali berbagai program dan kegiatan lintas wilayah dengan pembiayaan dari berbagai sumber yang akan diusulkan pada Musrenbang Nasional, ” jelas Gubernur Olly

Lanjut Gubernur bahwa, output yang dihasilkan dari pelaksanaan Musrenbang Regional ini adalah kesepakatan dan komitmen di antara para Pelaku Pembangunan yang ada di Daerah maupun Pusat, yakni dalam bentuk kesepakatan Pemerintah se-Sulawesi tentang usulan program dan kegiatan strategis Regional Sulawesi tahun 2023, yang mencakup fokus konektivitas, kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman dan kawasan perbatasan, industri dan pariwisata, serta sumber daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan di Regional Sulawesi.

Dikatakannya pula, dengan Pulau Sulawesi yang luas wilayah sekitar 188.552 Km Persegi. Karakter topografi Pulau Sulawesi yang terdiri dari sebagian besar bergunung, dan wilayah datar (di bawah 50 Mdpl) hanya sekitar 10,3% dari luas wilayah keseluruhan.

Keberadaan daerah Sulawesi terbentuk melalui interaksi Tiga Lempeng Utama, yakni Lempeng Eurasia, Pasifik, dan Australia. Selain Lempeng Utama itu, daerah Sulawesi juga terpengaruh oleh adanya Lempeng Filipina (Manyoe and Bahutala, 2017). Interaksi Lempeng ini menyebabkan daerah Sulawesi kaya akan sumber daya alam yang melimpah, mulai sumber daya panas bumi dan sumber daya mineral seperti emas, dan lainnya.

”Pulau Sulawesi masih menjadi penopang pertumbuhan di Kawasan Indonesia Timur dengan didorong oleh investasi untuk hilirisasi sumber daya alam, peningkatan konektivitas sentra industri, dan sebagai pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia,“tegasnya.

Menurut Gubernur Olly Pembangunan wilayah Sulawesi masih menghadapi permasalahan, antara lain:

1. Belum optimalnya hilirisasi potensi unggulan berbasis sumber daya alam;

2. Belum terwujudnya pengembangan Hub Internasional untuk Kawasan Timur Indonesia;

3. Masih lemahnya upaya kesiapsiagaan, mitigasi, dan adaptasi bencana;

4. Masih terbatasnya akses dan mutu layanan dasar;

5. Belum optimalnya peningkatan produktivitas sektor tanaman pangan untuk mendukung peran Sulawesi sebagai lumbung pangan nasional;

6. Belum optimalnya tata kelola dan kelembagaan pengelola kawasan metropolitan; dan,

7. Masih rentannya ketahanan fisik dan sosial atas perubahan iklim, bencana, polusi, dan abrasi pantai, serta rentan terhadap kesenjangan sosial dan kemiskinan perkotaan.

Ditambahkan Gubernur, menurut RPJMN 2020-2024, kebijakan pembangunan wilayah Sulawesi diarahkan untuk memperkuat peran Sulawesi sebagai salah satu pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan internasional dan pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia; pengembangan industri berbasis logistik; lumbung pangan nasional dengan pengembangan industri berbasis kakao, padi, jagung; pengembangan industri berbasis rotan, aspal, nikel, bijih besi dan gas bumi; percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim (kelautan) melalui pengembangan industri perikanan dan pariwisata bahari.

Transformasi ekonomi di wilayah Sulawesi diarahkan untuk mewujudkan hilirisasi industri berbasis pertanian, perkebunan, perikanan dan tambang untuk menciptakan nilai tambah melalui 

pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau bahan akhir. 

Wilayah Sulawesi memiliki potensi bencana alam yang beragam dan tinggi, maka pembangunan wilayah sulawesi perlu mempertimbangkan pendekatan mitigasi dan adaptasi bencana.

Dijelaskan Gubernur Olly bahwa arah kebijakan pengembangan wilayah Sulawesi berdasarkan RKP Tahun 2022 adalah:

1. Meningkatkan produktivitas sektor unggulan (tanaman pangan kelautan dan perikanan, serta pertambangan) untuk mendukung peran Sulawesi sebagai lumbung pangan Nasional.

2. Melakukan pemerataan akses dan mutu layanan dasar melalui percepatan penerapan SPM.

3. Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintahan daerah.

4. Mendorong KEK/KI dan kawasan pariwisata unggulan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi serta mengoptimalkan pelayanan perizinan investasi melalui kepastian hukum.

5. Mengembangkan kawasan perkotaan dan mengoptimalkan tata kelola dan kelembagaan pengelola kawasan metropolitan.

6. Memperkuat peran Sulawesi sebagai salah satu pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan internasional dan pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia melalui pembangunan infrastruktur konektivitas wilayah.

7. Melakukan upaya pengurangan risiko bencana melalui peningkatan kesiapsiagaan, mitigasi,

dan adaptasi bencana, serta mengoptimalkan pemulihan kembali pasca bencana.

Pada tahun 2022, sasaran utama pengembangan wilayah Sulawesi difokuskan pada:

(1) Percepatan laju pertumbuhan ekonomi;

(2) Penurunan tingkat kemiskinan; serta

(3) Peningkatan lapangan kerja yang berkualitas.

Gubernur pun berharap melalui Musrenbang Regional Sulawesi tahun 2022 ini, usulan program kegiatan pembangunan Regional Sulawesi dapat bersinergi dengan program/kegiatan pembangunan Kementerian/Lembaga pada bidang infrastruktur (konektivitas), kedaulatan energi, kedaulatan pangan, kemaritiman, kawasan perbatasan, industri dan pariwisata, serta sumber daya alam dan lingkungan hidup sekaligus dapat menghasilkan rumusan-rumusan usulan program pembangunan strategis Regional Sulawesi tahun 2023 untuk diusulkan dalam Musrenbang Nasional. (Is70/*)

Share
Banner

Sulut Berita

Post A Comment:

0 comments: