Sulut - Wakil Gubernur Steven Kandouw pada Senin, (04/07/2022) di Kantor Gubernur Sulut di Manado, telah menerima kunjungan dari Peserta Studi Strategi Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia.
"Setiap daerah memiliki karakteristik tersendiri, termasuk peluang dan tantangan dalam menjalankan roda pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. Ada sejumlah isu aktual di Sulut yang perlu mendapatkan solusi terhadap permasalahan yang ada," beber Kandouw dalam sambutannya yang mengapresiasikan atas kedatangan dari rombongan tersebut, dimana hal ini menjadi satu kehormatan luar biasa dikunjungi PPRA LXIV Lemhanas yang dipimpin langsung Gubernur Lemhanas, Andi Wijajanto.
Lanjutnya bahwa Provinsi Sulut merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masyarakatnya paling bahagia. Dikarenakan, walaupun Provinsi Sulut dilanda pandemi Covid-19, akan tetapi pertumbuhan ekonomi masih berada di angka positif.
“Kalau daerah lain negatif, Sulut positif. Sehingga pada tahun 2022 di triwulan I nya Sulut berada pada 3,86” ungkapnya dengan menambahkan, terkait dengan demokrasi di Provinsi Sulut juga berjalan kondusif karena ditopang oleh budaya lokal.
“Konflik horizontal kita, pertanahan dan masalah lainnya, radikalisme antara etnis kita tak begitu. Maka jangan heran TNI/Polri di Sulut paling aman dan nyaman,” tambah Wagub.
Selain itu juga, dalam kepemimpinan tahun ketujuh, ada pula isu lingkungan yang telah menjadi roadmap dari Gubernur (Olly Dondokambey SE) bersama dirinya (Wagub Kandouw).
“Upaya kita mitigasi lingkungan hidup terus digalakkan. Walaupun ada sedikit masalah terutama pertambangan, tapi bisa di-manage dengan baik,” terangnya yang menambahkan terkait dengan digitalisasi, diakui bahwa hal itu masih menjadi masalah bersama dan memang ini jadi kerja ekstra. Karena jangankan masyarakat, SDM kita masih ada yang gaptek (gagal teknologi).
"Sesuai dengan geografi, tambah Wagub Kandouw, daerah ini (Sulut) banyak blank spot, terutama di wilayah kepulauan. Makanya hal ini menjadi perhatian. Untuk itu, harapan kami dengan kehadiran peserta SSDN PPRA LXIV Lemhanas di Sulut dapat mencari solusi terkait isu-isu aktual tersebut.
“Saya optimis di Sulut ini akan banyak menambah ilmu dari bapak ibu sekalian,” pungkas Wagub Kandouw.
Adapun diketahui, Provinsi Sulut menjadi salah satu dari empat daerah yang dikunjungi peserta SSDN PPRA LXIV Lemhanas RI. Keempat Provinsi tersebut adalah, Sulawesi Tengah, Maluku, Jawa Timur dan Sulawesi Utara. Peserta SSDN PPRA LXIV Lemhanas yang datang ke Sulut sebanyak 25 orang bersama Gubernur Lemhanas Andi Wijajanto.
Pada kesempatan itu juga, oleh Gubernur Lemhanas, Wijajanto telah memaparkan lima isu nasional, yang menjadi perhatian dari Presiden Joko Widodo. Dimana, kelima isu tersebut yakni; Pertama, Konsolidasi Demokrasi. “Melihat (di Sulut) berhasil dilakukan Pemilu, Pilkada tanpa gejolak berarti. Kedua, Ekonomi Hijau, yang dimaksud dengan Ekonomi Hijau, sesuatu yang tak bisa dihindari. Tren dan menjadi tuntutan dunia.
"Ketiga, Ekonomi Biru, bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan, yang menjadikan laut, samudra sebagai tumpuan pembangunan ke depan. Keempat, Tranformasi digital. Di dalamnya kita mengubah pemerintah tata kelola dari analog menjadi digital. Kita belajar banyak pandemi kita dipaksa secara cepat adopsi digital,” terangnya yang lanjutnya bahwa isu kelima adalah, pembangunan Ibukota Nusantara yang akan dibangun di Kalimantan Timur (Balikpapan).
“Sulawasi Utara akan menjadi daerah penyanggah, karena Balikpapan tidak tumbuh sendiri tanpa didukung daerah penyanggah seperti Sulawesi Utara,” terang Gubernur Lemhanas Andi Wijajanto.
Adapun pertemuan tersebut dihadiri juga, Forkopimda, Sekdaprov Sulut Praseno Hadi beserta para pejabat eselon 2 Pemprov Sulut.
(*/15jo)
Post A Comment:
0 comments: