slider

Menu

Info Terbaru

Pedagang Asal Jatim di Sulut Akui Era OD-SK Banyak Solusi Dibanding Penggusur


Sulut - Selain silaturahmi, kedatangan dari Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menaruh harapan dari warga Jatim yang ada di Sulut termasuk di Kota Manado untuk mencurahkan isi hati soal kesejahteraan usaha yang mereka tekuni saat ini di Sulut.

Seperti yang diungkapkan Mas Ateng salah satu pengusaha di Manado bahwa, pada sekarang ini terhitung ada empat (4) paguyuban (perkumpulan) yang salah satunya peguyuban Lamongan, selain di Manado, Minahasa Utara (Minut) juga termasuk di wilayah Bolaang Momgondow Raya (BMR), ingin bersilaturahmi bersama Gubernur Jatim dengan berkomunikasi soal perayaan HUT Paguyuban pada Tanggal 28 Agusutus nanti yang direncanakan di Kawasan Manado.

"Saya sudah di Manado di Kampung Kodo sejak tahun 1992 bulan Mei. Jadi selain silaturahmi kami juga ingin mengungkapkan soal UMKM kepada Ibu Gubernur Jatim," terang Ateng kepada wartawan saat berada di Luwansa Hotel Manado malam tadi.

Sementara itu, Sekertaris Umum Paguyuban Jatim di Sulut, Iksan mengungkapkan bahwa para peguyuban diundanng untuk silaturahmi dalam rangka kedatangan Gubernur Jatim.

"90 orang pengusaha dari Jawa Timur, selain silaturahmi juga kerja sama perindustrian perdagangan. Harapan dari organisasi mewakili Lamongan, kini punya yayasan dan pendidikan, kita (butuh) akan pembelian gedung mohon ibu gubernur kiranyai suntikan dana, atau menyediakan fasilitas tempat usaha," terang Iksan.

Disisi lain, dibanding kepemimpinan sebelumnya di Sulawesi Utara, diakuinya berbeda saat di kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (OD-SK) penggusuran pedagang/penjual lebih kurang dan banyak memberikan solusi lokasi untuk menjadi lahan perdagangan.


(15jo)

Share
Banner

Sulut Berita

Post A Comment:

0 comments: