Sulut - Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sulawesi Utara (Sulut), Lukman Lapadengan, mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima pemberitahuan terkait adanya informasi resmi soal kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sulut.
"Kalau ada tentunya kami sudah ada surat untuk melakukan rapat koordinasi bersama pihak-pihak terkait, terlebih dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)," terangnya saat dikonfirmasi wartawan pada Senin (22/08/2022) di Kantor Gubernur Sulut.
Diapun membenarkan bahwa, jika memang terjadi kenaikan itu akan dibahas dalam rapat pertemuan untuk mengambil langkah-langkah antisipasi.
"Itu penting karena nanti dampaknya dirasakan masyarakat. Jadi semua harus dirapatkan dulu untuk mengambil langkah-langkah kedepannya," tandas Lapadengan.
Diketahui sebelumnya, terkait pemberitaan media beberapa hari lalu soal adanya sinyal kenaikan harga Pertalite, awalnya telah disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia yang menyebutkan bahwa harga BBM subsidi berpotensi naik.
Sementera itu dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan pun mengatakan, terkait harga Pertalite, Presiden Joko Widodo kemungkinan akan mengumumkan kebijakan terbaru mengenai BBM pekan depan.
Terinformasi harga Pertalite disebut-sebut akan naik menjadi Rp 10.000 per liter, atau meningkat Rp 2.350 dari posisi saat ini Rp 7.650 per liter.
(15jo)
Post A Comment:
0 comments: