Manado - Dengan usia ke-88 tahun Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Bersinode Tahun 2022, maka diharapkan agar warga GMIM terus menjaga kerendahan hati dalam tugas pelayanan.
“Jangan jadi congkak dengan kebesaran kita. Berkat yang Tuhan berikan ini justru harus jadi alat kita dalam bermawas diri,” kata Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven OE Kandouw saat menghadiri Ibadah Agung HUT ke-88 GMIM) Bersinode Tahun 2022, yang digelar Sinode GMIM di Pohon Kasih Kawasan Megamas Manado, Jumat (30/09/2022).
Menurut Wagub, warga GMIM harus berkaca pada misi mulia Riedel dan Schwarz tahun 1830, termasuk juga Ulfers dan kawan-kawan yang datang menyebarkan Injil ke Tanah Minahasa dengan sikap yang sangat down to earth, dengan kerendahan hati, yang menjadi salah satu wujud ajaran Kekristenan yang diajarkan oleh Rasul Paulus.
Ia menyentil sikap hegemoni yang melanda dunia, tidak terkecuali warga GMIM.
Ia mengambil contoh perang antara Rusia dan Ukraina, yang jika ditelusuri, merupakan perang perebutan hegemoni di antara negara-negara Barat.
“Sekarang ini dunia dilanda hiruk-pikuk, utamanya faktor perang Rusia-Ukraina, yang menjadi perang hegemoni. Perlu diketahui, perang hegemoni yang sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu, dari masa ke masa oleh sejumlah negara,” tutur Wagub Kandouw.
“Kenapa Saya singgung ini? Karena GMIM juga ada di era hegemoni. Di 7 dari 15 kabupaten/kota se-Sulut, GMIM mendominasi baik dari segi kualitas dan kuantitas, pemerintah maupun gereja,” sambungnya.
Ia lalu menyebutkan nama-nama sejumlah kepala daerah se-Sulut, beserta wakilnya yang ikut menjadi bagian dalam pelayanan GMIM, termasuk dirinya dalam kapasitasnya sebagai Penatua, dalam tugas menjadi Wakil Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Diakonia BPMS GMIM.
“Ini namanya hegemoni, ibarat mata uang, punya dua sisi yang berbeda. Hegemoni kita (GMIM) di satu sisi adalah kebanggaan, syukur dan berkat yang diberikan Tuhan berikan bagi Sulut, akan tetapi di sisi yang lain, (hegemoni) ini merupakan tantangan bahkan ancaman untuk kita semua,” jelas Wagub Kandouw.
“Jadi kalau GMIM tidak bagus, melenceng, tidak kondusif, yang akan merasakan tentunya Sulut, karena lebih dari 70% penduduk Sulut ada di 7 kabupaten/kota (wilayah pelayanan GMIM-red) ini,” tambahnya.
Untuk itu, di momentum perayaan HUT Ke-88 GMIM Bersinode, Wagub Kandouw mengajak seluruh warga GMIM untuk melakukan kontemplasi, introspeksi dan berkaca dengan keberadaan GMIM yang ada saat ini.
Ia mengingatkan, hegemoni GMIM saat ini tidak hanya dilihat dari satu sisi mata uang yang menjadi kebanggaan ataupun kebesaran hati, melainkan juga melihat sisi mata uang lainnya yang harus terus diwaspadai.
Sebelumnya, Wagub Kandouw mengatasnamakan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Pemerintah Provinsi Sulut mengucapkan selamat merayakan HUT ke-88 kepada keluarga besar GMIM.
Diketahui, Ibadah Agung yang dipimpin Ketua BPMS GMIM Pdt. Hein Arina, dihadiri Ketua TP-PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Sekretaris TP-PKK Sulut dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS, para Bupati/Walikota se-Sulut, jajaran BPMS dan Ketua BIPRA GMIM, serta Ketua TP-PKK Manado Irene Angouw-Pinontoan yang merupakan Ketua Panitia acara.
(*/15jo)
Post A Comment:
0 comments: