Manado, sulutberita.com - Menjamin kehidupan yang layak untuk para anak merupakan tugas kewajiban bersama dari seluruh stakeholder terkait. Dengan ikhtiar, berupaya dan berusaha agar semua anak-anak di Sulawesi Utara (Sulut) dapat menempuh kehidupan yang layak dan pantas termasuk dalam melangsungkan rencana-rencana mereka dalam menjalani kehidupannya.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw saat membuka kegiatan "Talk Show Pencegahan Perkawinan Usia Anak" Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah (P3AD) Provinsi Sulut yang berlangsung Atrium Manado Town Square (Mantos), Jumat (21/10/2022).
Terkait soal kelangsungan kehidupan kedepan para anak untuk kejenjang berkeluarga, menurut Kandouw semua orang punya hak untuk mencari pasangan serta berumah tangga namun dengan catatan, harus benar-benar sesuai cocok dan memenuhi berbagai macam aspek yang menjadi prakondisinya, termasuk umur dan kesehatan itu sebagai penentu kualitas.
"Selain itu, usia perkawinan juga menentukan. Karena punya hubungan dengan masa depan anak dan keluarga, secara sosial, ekonomi, psikologi, dan budaya,” terangnya sembari mengapresiasikan dinas terkait dant pihak pengola Mantos yang bekerjasama terlibat dalam kegiatan dimaksud.
"Kegiatan ini sangat baik dan patut dilaksanakan secara kompresif (menyeluruh) dan pentahelix (melibatkan semua pihak), dukungan dari pemerintah, organisasi agama, masyarakat, bahkan media sehingga kegiatan seperti ini bisa diwartakan. Didorong, sehingga anak-anak kita dihindarkan dari perkawinan anak usia dini,” sebutnya.
Disisi lain Wagub Kandouw yang juga didampingi Kepala Dinas P3AD Sulut, dr Kartika Devi Kandouw-Tanos itu pun mengapresiasi, senang atas antosias kehadiran sejumlah guru dan siswa dalam kegiatan dimaksud dengan harapan dapat membawa pesan positif terhadap lingkungan masyarakat khususnya para anak.
“Mudah-mudahan endorsement (sosialisasi) ini, pesanya sampai juga ke teman-teman yang lain, disampaikan di sekolah, bahkan tempat-tempat lain yang biasa kita datangi seperti rumah-rumah ibadah,” pintanya.
“Saya harap kegiatan ini bisa jadi snowball (ibaratnya bola salju), semakin hari makin besar gaungnya, agar seluruh anak-anak di Sulut terlebih dengan total 2,7 penduduk di Sulut ini bisa tahu persis jangan ada perkawinan anak di bawah umur, jangan dorong-dorong anak kawin di bawah usia 19 Tahun karena akibatnya sangat-sangat tidak baik,” tutup Kandouw.
Hadir pada kegiatan itu, para perwakilan guru dan murid dari sejumlah sekolah yang ada di Kota Manado beserta para pengunjung Mantos3.
(15jo/*)
Post A Comment:
0 comments: