Disisi lain, Wagub Kandouw juga sempat memberikan teguran kepada dua pemerintah kabupaten (Pemkab) yakni, Minahasa dan Talaud dikarenakan kedua pemkab tersebut tidak menghadir rapat.
"Sesuai laporan dari pihak Bank Indonesia (BI), kedua kabupaten tersebut belum melaksanakan tahap pengendalian inflasi,”terangnya dengan menegaskan bahwa, permasalahan inflasi jangan dianggap enteng. Jika inflasi naik, maka akan mempengaruhi jumlah penduduk miskin di Provinsi Sulut.
“Inflasi naik saja 0,1%, maka akan mempengaruhi atau menambah jumlah kemiskinan sehingga hal ini jangan kita anggap remeh. Ingat, Sulut memiliki populasi 2,6 juta jiwa,” ingat wagub.
Lanjutnya, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kenaikan inflasi tersebut maka sinergitas pemerintah provinsi dan kabupaten/kota wajib berjalan dengan baik termasuk soal penyaluran anggaraan dari pemerintah agar bisa berjalan.
“Dana cadangan dan bantuan sosial yang disediakan harus tersalur dengan baik dan sesuai aturan. Program 'mari jo ba kobong' dari bapak Gubernur Olly pun sangat baik untuk dilaksanakan agar menekan inflasi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Sulut, Daniel Mewengkang dalam laporannya mengatakan jika kegiatan ini sangat baik dilaksanakan agar ada koordinasi dengan Disperindag Kabupaten/kota dalam menjaga inflasi dan juga ketersediaan bahan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bank Indonesia (BI) Andry Prasmuko, Kepala Perum Bulog Sulutgo Ali Ahmad Najih bererta para Kepala Disperindag Kabupaten/kota se-Sulut. (*/15jo)
Post A Comment:
0 comments: