Manado, sulutberita.com - Beberapa poin penting yang dihasilkan dari pelaksanaan Sarasehan Sepakbola Nasional yang digelar Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan para klub bola peserta Liga I dan 2 yang dilaksanakan di Surabaya pada Minggu 05 Maret 2023.
Salah satunya khusus Liga 2 yang nantinya akan bergulir kembali pada bulan November 2023 ini, dikarenakan pada sebelumnya sempat dihentikan oleh Pengurus PSSI yang lama dan dipastikan tidak bisa dilanjutkan lagi. Namun, hal lain dengan adanya kepengurusan PSSI yang sekarang dinakhodai Erick Tohir dengan stetmennya "tidak pernah melanggar janji".
"Semuanya harus dipersiapkan dengan matang dan butuh waktu," ujar Tohir dalam konfrensi persnya baru-baru ini.
Sementara itu melalui CEO Sulut United (SU) FC Mirza Hippy, menanggapi positif dengan pelaksanaan Sarasehan Sepakbola Nasional ini. Dimana, SU-FC yang menjadi klub kebanggan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) itu merupakan salah satu klub yang masuk dalam perhelatan Liga 2.
“Overall, saya melihat Sarasehan Sepakbola Nasional itu merupakan hal yang positif dibawah kepemimpinan Pak Erick. Karena memang ini kali pertamanya klub peserta sebagai stakeholders dan dilibatkan dalam suatu diskusi yang positif untuk menentukan arah liga kedepan tidak hanya musim ini tetapi untuk musim-musim berikutnya. Tidak hanya dari sisi kepastian jadwal, tetapi juga bagaimana cara meningkatkan Commercial Value yang tidak hanya di Liga 1 akan tetapi juga untuk Liga 2," ungkap Hippy dalam rilisnya kepada media yang ada di Provinsi Sulut.
Dikatakanya pula, dengan tidak dilanjutkannya Liga 2 oleh Pengurus PSSI yang baru terpilih juga, pihaknya (Sulut United FC) bisa menerimanya karena memang jadwal yang ada dalam agenda sepakbola nasional sangat padat.
“Mengenai tidak dapat dilanjutkannya Liga 2 yang penghentiannya sudah diputuskan oleh pengurus sebelumnya, saya pikir ini sesuatu yang sudah kami antisipasi sebelumnya. Perlu diingat bahwa timeline-nya juga sangat-sangat padat, dalam waktu dekat ada bulan puasa dan lebaran (Maret-April 2023), lalu dilanjutkan dengan Piala Dunia U-20 (Mei-Juni 2023), dan sesuai siklus kompetisi di AFC, bulan Juli 2023 kompetisi sudah harus dimulai lagi. Melihat jangka waktu dimulainya Liga 2 yang masih direncanakan bulan November 2023 nanti, dari PSSI akan mempertimbangkan untuk menyelenggarakan Turnamen Pra-Musim sebelum kompetisi 2023/2024 dimulai untuk menjembatani adanya kekosongan waktu tersebut," jelas Hippy dengan menegaskan bahwa keputusan yang lahir dari sarasehan ini bukanlah keputusan sepihak, melainkan hasil diskusi bersama dari klub peserta Liga 1 dan 2.
“Keputusan itu merupakan hasil diskusi dengan klub peserta Liga 1 dan Liga 2 kemarin dan masih akan dikaji dan dirumuskan lagi oleh PSSI. Nantinya akan ada tim khusus Project Management Officer yang akan menjabarkan teknis detail kedepannya," jelasnya.
Adapun Hippy berharap, meskipun Liga 2 sudah tidak dilanjutkan dan akan bergulir pada bulan November nanti, tapi bisa meningkatkan nilai komersialnya maka pihak SUFC pun menganggap itu adalah hal yang positif.
“Intinya dari SU sendiri, apabila memang hal itu dapat meningkatkan Commercial Value Liga 2 kedepan, tentunya ini sangat positif bagi klub karena akan mendapatkan kontribusi yang lebih besar kedepan. Dengan adanya commercial value yang lebih besar, akan memberikan domino efek yang lebih besar pula antara lain: klub akan dapat meningkatkan performa para pemain, semakin banyak menambah jumlah fan base yang akan meningkatkan juga pendapatan dari merchandise, dengan semakin banyak fan base tentunya akan lebih meningkatkan minat sponsor untuk memberikan sponsorship, dan lain-lain," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Sulut United FC merupakan salah satu klub yang "pasang badan" menolak penghentian laga Liga 2 oleh Exco PSSI periode yang lama. (*/tim/mild)
Post A Comment:
0 comments: