Manado, sulutberita.com - Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 240/F/I/2023, menetapkan pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulawesi Utara (Sulut) periode 2022-2027 yang ketuai Drs. H Masrur Mustamak, Sekretaris Ramli Makatungkang MHI, Abdulah Albuchari, Rafiudin Jamir, Delmus P Salim, Sutarji Adipati, Nasri Sakamole, Jamaludidin Lamato, Yahya W Pasiak, Irmanto Usuli dan Mohammad Imran, pada Selasa 23 Mei 2023 malam, bertempat di Aula Graha Gubernuran Manado.
Adapun kegiatan pengukuhan yang dirangkaikan dengan acara silaturahim 1444 Hijriyah itu dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulut, Denny Mangala selaku mewakili Gubernur Olly Dondokambey yang berhalangan hadir karena dalam agenda kunjungan kerja ke Rusia.
Mangala menyampaikan ucapan selamat atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut kepada ketua beserta jajaran pengurus PW Muhammadiyah yang baru dikukuhkan. Dimana, jika ditelisik dari perspektif historis, di Indonesia salah satu organisasi Islam yang sudah cukup lama terbentuk bahkan sebelum Negara Indonesia merdeka itu adalah organisasi Muhammadiyah.
"Kalau saya tidak keliru organisasi Muhammadiyah terbentuk sejak tahun 1912, tokohnya adalah KH Ahmad Dahlan," sebutnya dengan menambahkan kalau perkembangan di Sulut, Muhammadiyah paling pesat berada di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud.
"Mereka belajar di Jogjakarta, setelah selesai pulang kampung mereka jadi motor penggerak Muhammadiyah di Sulut sampai ke Sangihe, Talaud, Belang. Pekembangan penyebarannya di Sulut luar biasa," terang Mangala.
Lanjutnya, sesuai dengan program prioritas Gubernur Sulut Olly Dondokambey di sektor pendidikan, Muhammadiyah bereperan aktif dalam pengembangan pendidikan. Sebab kemajuan suatu bangsa yaitu melalui pendidikan yang progresif.
"Bagaimana kita bisa melihat jauh ke depan dengan tantangan dunia yang sangat kompetitif. Kita mengejar pendidikan Ini bukan hanya berlari, kita akan tertinggal, kita harus terbang tinggi untuk mengejar ketertinggalan itu," tambahnya.
Mangala mengungkapkan bahwa dalam suatu kesempatan Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) pernah memaparkan mengenai tiga kebutuhan urgensi dalam menghadapi kemajuan zaman.
"Menurut pak presiden yang dibutuhkan sekarang ada tiga hal yang menjadi syarat, pertama membangun infrastrukur, kedua hilirisasi industrilisasi, dan digitalisasi," ungkapnya.
Lanjut Mangala, Gubernur Olly pun sangat berharap kader-kader Muhammadiyah di Sulut senantiasa menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitif di pasar global, bukan hanya di lokal. Apalagi tantangan ke depan semakin kompleks, makin rumit. Selain itu dibutuhkan pula solidaritas, perlu adanya kebersamaan, karena para Founding Father bangsa Indonesia sudah meletakan dasar-dasar di negeri ini bahwa Indonesia adalah negara pluralis.
"Karena Indonesia adalah rumah kita bersama, marilah kita hidup saling menghargai, saling menghormati. Nilai-nilai tersebut yang sampai saat ini menjadikan Sulut sebagai laboratorium keberagaman beragama di Indonesia, ini sudah diakui, kita mendapatkan indeks kedua sebagai daerah plural," katanya.
Sesuai arahan Gubernur Olly tutur Mangala, beliau mengajak seluruh kader Muhammadiyah saling bersinergi bersama Pemprov Sulut untuk membangun daerah yang maju dan berwawasan luas.
"Mari sama-sama bangun Sulut dengan pemerintah daerah supaya Sulut bisa memperoleh kemajuan sebagaimana cita-cita dan harapan kita bersama. Tentunya dengan apa yang diberikan oleh pengurus baru pasti menambah nilai positif bagi kemajuan dan menjadikan Sulut sebagai Pintu Gerbang Asia Pasifik," ajaknya.
Sementara itu Ketua PW Muhammadiyah kepada wartawan Ramli Makatungkang mengungkapkan bahwa ada tiga fokus utama Muhammadiyah.
"Pada intinya Muhammadiyah berfokus di bidang pendidikan, kemudian bidang kesehatan dan dakwah sosial. Ini yang menjadi patron Muhammadiyah," ungkap Ramli selaku Sekretaris yang baru dikukuhkan.
Menurutnya, sektor pendidikan sangatlah penting sebab ini sudah menjadi amanat Undang Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Dengan pendidikan di Sulut keadilan akan muncul. Di Indonesia sudah ada 174 perguruan tinggi," ungkap Ramli.
Untuk menggenjot sektor pendidikan, tambah Ramli, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut dalam hal ini Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw (OD-SK).
"Kita akan melaksanakan sejumlah kegiatan, bersinergi dengan pemerintah. Paling pokok pemerintah adalah mitra kita," tambahnya.
Sementara dalam sektor kesehatan, Ramli menuturkan sejauh ini Muhammadiyah berkontribusi aktif dalam pelayan kesehatan, yaitu membangun rumah sakit saat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
"Adanya Covid-19 bagaimana peran Muhammadiyah? RS Muhamadiyah di tempatkan bagi orang terdampak," tuturnya.
Selanjutnya Ramli menjelaskan bahwa pengukuhan ini merupakan hasil musyawarah pimpinan Muhammadiyah bulan Maret 2023 dari 15 kabupaten/kota di Sulut. Di dalamnya termasuk perwakilan birokrasi, akademisi dan pengusaha.
Turut hadir kepala kantor kementerian agama Sulut, deputi perwakilan BI Sulut, rektor Universitas Muhammadiyah Manado dan TNI/Polri serta Mahasiswa. (*/Mild)
Post A Comment:
0 comments: