TOMOHON, sulutberita.com - Resiprositas (asas/suatu mekanisme bersifat timbal balik) dalam berbagai bentuk pembangunan itu penting. Apa yang dibangun kemudian harus punya timbal balik positif bagi rakyat dan atau terkhusus bagi sasaran pembangunan, agar anggaran tidak habis percuma, namun bisa dirasakan dampak baiknya.
Demikian penyampaian sambutan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw dalam kegiatan peletakan batu pertama Rumah Susun (Rusun) Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) di lingkungan Universitas Kristen Indonesia Tomohon, pada Senin 8 Januari 2024.
Disamping itu, Kandouw yang juga dalam sejuta pengalaman kepemimpinannya baik sebagai Ketua DPRD Sulut dan Wakil Gubernur dalam mengemban amanah rakyat itu menekankan tentang persoalan sustainability (keberlanjutan).
“Jangan hanya membangun tapi tidak dirawat. Ini masalah klasik, namun entah kenapa ada ada saja kasus begini yang muncul. Kita harus sukses membangun dan sukses merawat” pesannya sembari memberi catatan penting terkait nilai/angka dimana fasilitas ini harus mampu dimanfaatkan target pembangunan. Ingat, outcome-nya harus jelas.
"Malah akan lebih baik lagi jika kemudian fasilitas ini bisa memberi dampak ekonomi atau manfaat manfaat lain. Misalnya bisa dibangun cafetaria di sekitarnya, atau laundry dan lain sebagainya," tambahnya.
Disamping itu, satu hal catatan yang tak kalah pentingnya yang terus digaungkan oleh salah satu putra terbaik Sulut ini, adalah akuntabilitas.
“Baik pembangunan, maupun pengelolaan, harus akuntabel. Sekarang ini akuntabel sudah jadi way of life (jalan hidup). Semua harus bisa dipertanggungjawabkan, semua boleh tahu, harus dibuka lebar lebar laporan pertanggungjawabannya, harus bisa diakses, biar kita tidak saling curiga” tegas Wagub Kandouw.
Adapun hadir dalam momen itu, ketua Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili Minahasa, Pdt. Hein Arina dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I, Recky Lahope serta segenap stakeholder terkait. (*/mild)
Post A Comment:
0 comments: