JATENG, sulutberita.com - Para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) langsung kerja melalui kerjasama sektor pendidikan dan dunia industri, serta sekolah gratis (untuk biaya pendidikan, seragam, makan, dan asrama) buat yang tidak mampu.
Demikian salah satu program unggulan yang dicetuskan pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD (GaMa) yang notabenenya telah dikerjakan dan dibuktikan Ganjar Pranowo ketika menjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
"Lulusan SMK pasti mendapatkan pekerjaan" komitmen tersebut diucapkan secara tegas paslon Ganjar-Mahfud melalui program ‘SMK Gratis Lulus Langsung Kerja’ ketika pelaksanaan kampanye di Wonogiri, Jateng pada Jumat belum lama ini.
Ganjar membeberkan, bahwasanya program ini akan membantu siswa banyak siswa yang notabene, mohon maaf harus jujur dikatakan, berasal dari keluarga kurang mampu. Ini merupakan perluasan program sekolah yang betul-betul gratis. Jadi selain gratis, memastikan lulusan lulusan ini terserap lapangan kerja juga menjadi penting.
Hal itu pun menuai reaksi positif dari salah satu warga Turiman yang berprofesi sebagai penjaga makam, yang dimana dirinya mengaku sangat bahagia ketika putranya bernama Sevolana Bondan Sirait lulus sebagai lulusan terbaik program SMK Gratis Jawa Tengah.
Diketahui, program sekolah Gratis ini, selain membantu keluarga, para siswa juga tidak yang bersekolah tidak perlu lagi membayar biaya pendidikan, bahkan biaya seperti seragam, makan dan asrama karena disediakan pemerintah. Jadi betul betul gratis.
“Semuanya gratis. Kalau tidak ada SMK Jawa Tengah, mungkin anak saya hanya lulus SMP,” tambah Turiman usai menghadiri wisuda putranya yang sudah merasakan langsung program yang digagas dan dikerjakan calon Presiden RI nomor urut 3 Ganjar Pranowo, ketika mengemban amanah rakyat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Terkait program lulusan SMK langsung kerja, dalam kampanyenya Ganjar pun secara detail membeberkan niatannya menasionalisasi proyek yang dikerjakannya ketika menjadi gubernur itu.
“Ini adalah sekolah khusus untuk siswa dari keluarga tidak mampu yang memakai model asrama. Maka semua biaya keperluan hidup dan biaya keperluan belajar siswa akan ditanggung negara,” tambah Ganjar sembari memastikan lulusan SMK pasti mendapatkan pekerjaan karena akan bekerja sama dengan dunia industri.
“Kita kerjasamakan dengan dunia industri sehingga begitu lulus mereka langsung bekerja bahkan ada yang di luar negeri. Dengan gaji besar, anak-anak ini akhirnya bisa mengangkat ekonomi keluarganya lepas dari garis kemiskinan,” tegas Ganjar.
Senada itu oleh Ekonom INDEF, Andry Satrio Nugroho mengatakan bahwa pendidikan vokasi seperti SMK, penting rasanya untuk berhubungan dengan sektor industri. Menurutnya, sektor industri perlu didorong untuk mengikat kerja sama dengan sektor pendidikan.
“Kita harapkan apa yang di-provide oleh sektor pendidikan dalam hal ini tenaga kerja yang siap untuk bekerja itu bisa langsung terserap oleh industri. Kita ingin bahwa sektor industri bisa setidaknya memiliki investasi di sektor pendidikan,” ucap Andry.
“Nah ini yang menurut saya tantangan bagi masing-masing paslon, bagaimana agar sektor industri ini tidak berdiri sendiri, tidak ada link and match dengan sektor pendidikan yang ada,” tambahnya lagi.
Dalam hal ini peran pemerintah mulai dari pusat hingga daerah menjadi sangat penting, sebagai fasilotator atau bahkan aktor utama penghubung tenaga kerja dengan industri. Ini perlu didorong betul.
“Harus ada peran pemerintah, bagaimana pemerintah juga bisa invest di sektor pendidikan, tetapi di saat bersama, tetapi di saat bersamaan dia juga menghubungkan dengan sektor industri yang ada,” tegas Andry.
(Redaksi)
Post A Comment:
0 comments: