MANADO, sulutberita.com - Berbagai terobosan serta upaya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dibawah komando Gubernur Prof Dr (HC) Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw (OD-SK) dalam menekan angka inflasi di daerah Nyiur Melambai (Sulut) ditengah fenomema kenaikan harga beras yang terjadi secara nasional.
Dimana hal tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, untuk produksi padi dan beras di Sulut pada bulan Januari hingga April 2024 nanti, diperkirakan mengalami kenaikan hingga 18,69 persen, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (2023).
Sementara, untuk potensi Luasan Panen pada bulan Januari hingga April 2024 nanti diperkirakan mencapai hingga sekitar 19,49 ribu hektar atau mengalami kenaikan sebesar 16,83 persen, dibandingkan dari periode yang sama pada tahun sebelumnya (2023).
Menurut Gubernur Olly Dondokambey pun meyakini bahwa peningkatan produksi beras itu menjadi target untuk menekan inflasi di daerah.
"Berbagai program akan dioptimalkan untuk menekan inflasi daerah, termasuk program Marijo Ba Kobong akan terus dioptimalkan," sebutnya.
Sementara itu, melalui Kepala Biro (Karo) Ekonomi Provinsi Sulut, Reza Dotulong mengatakan bahwa pemerintah bekerja ekstra keras untuk mengendalikan inflasi di Sulut.
Menurutnya, itu terbukti dengan adanya pencapaian deflasi (penambahan nilai mata uang, mengembalikan daya beli yang yang nilainya turun) sebesar 0,63 persen pada bulan Februari 2024. Hal itu berdasarkan rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen di BPS Sulut.
Lanjut Reza, sejak awal tahun 2024 ini, melalui pemerintah melalui Dinas Pertanian sudah mengupayakan peningkatan luas tanam dan produksi padi. Sehingga diproyeksi akan terjadi kenaikan signifikan pada Januari hingga April 2024 mendatang.
"Upaya pak gubernur dan pak wagub sangat-sangat ekstra keras. Buktinya, sejak awal tahun ini dari Dinas Pertanian sudah mengupayakan bagaimana peningkatan luas tanam dan produksi padi," ungkapnya yang juga mengatakan bahwa upaya tersebut bukanlah sekedar dalam konsep-konsep tetapi sudah dilaksanakan.
"Kita boleh lihat bersama hasilnya, proyeksi produksi padi dan beras nanti di April 2024 akan mengalami kenaikan signifikan," tambah Reza.
"Dan untuk mencegah inflasi pada bulan Puasa dan Lebaran nanti, pada bulan ini oleh Pemprov Sulut menyelaraskan panen padi yang berkoordinasi dengan Bulog, selain itu juga Pemprov Sulut akan mengadakan operasi pasar serta Gerakan Pangan Murah," pungkas mantan ASN handal dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI itu. (*/Mild)
Post A Comment:
0 comments: