SITARO, sulutberita.com - Turun langsung lokasi posko terpadu dan bertemu para warga pengungsi korban terdampak bencana erupsi Gunung Api Ruang (di Pulau Ruang) Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro (Siau, Tagulandang dan Biaro) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Selasa belum lama ini, oleh Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw pun menyerap aspirasi warga perihal bencana sekaligus menyerahkan bantuan logistik bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulut diantaranya Pangdam XIII/Merdeka, Kapolda Sulut, Danlanud Sri, Danlantamal VIII, Wakapolda Sulut, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Steve Kepel, Asisten I DR Denny Mangala dan Kepala BPBD Adolf Tamengkel didampingi PJ Bupati Sitaro Joy Oroh.
Wagub pun mengungkapkan bahwa kedatangan dirinya bersama jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut dan Forkopimda tersebut guna memantau dan memastikan langsung penyaluran bahan bantuan kepada para warga terdistribusikan secara merata.
"Kedatangan bersama forkopimda ini merupakan respon nyata bahwa pemerintah itu benar-benar hadir ditengah-tengah masyarakat. Datang menyerahkan bantuan, merespon dan mengecek langsung On the Spot (lokasi) akan keadaan di Tagulandang ini,” ungkap Kandouw dengan menambahkan bahwa berdasarkan pengamatan dan pelaporan dari Bupati Kepulauan Sitaro untuk penanganan terhadap para korban erupsi Gunung Api Ruang sudah dilakukan semaksimal mungkin.
“Penanganan bisa dikatakan sangat baik, koordinasi antar semua stakeholder dengan Pemerintah Kabupaten Sitaro baik TNI/Polri, Basarnas dan BPBD berjalan dengan baik,” terangnya.
Wagub pun merasa bersyukur kepada Tuhan terkait pendistribusian bantuan sejauh ini kepada warga korban terdampak bencana dapat tercukupi dengan baik.
“Mudah-mudahan ke depan mitigasinya bukan dikatakan sempurna, tapi paling tidak kita semua siap membantu mengamankan seluruh masyarakat yang terdampak,” ujarnya.
Adapun terkait dengan penanganan bencana, dijelaskan Kandouw bahwa yang dilakukan pemerintah terbagi tiga, yakni bersifat jangka pendek, menengah dan panjang. Dimana, untuk sekarang ini merupakan penanganan jangka pendek namun besar, statusnya tanggap darurat belum sampai pada tahapan relokasi dan lain-lain.
"Jangka pendek ini kita belum tahu apakah status erupsinya sudah stop, bahkan turun level dua,” sebutnya yang memastikan pada sementara ini untuk semua penyaluran bantuan disalurkan sesuai mekanisme yang ada.
“Paling tidak tahapan tanggap darurat ini sudah terantisipasi dengan baik, tidak ada masyarakat yang tidak terlayani,” pungkasnya.
Diketahui, bencana erupsi dahsyat Gunung Api Ruang di Tagulandang sebelumnya terjadi pada Rabu 17 April 2024 malam, sebanyak 833 jiwa atau 301 kepala keluarga yang mendiami seputaran Pulau Ruang dua desa yakni, Laing Patehi dan Pumpente telah dievakuasi meninggalkan lokasi tersebut. Dimana dampak erupsi dari Gunung Api Ruang itu juga mengakibatkan 12.476 jiwa terdampak dan 3.598 jiwa harus mengungsi serta 3.908 rumah penduduk yang berada di Pulau Ruang dan Pulau Tagulandang rusak. (*/Mild)
Post A Comment:
0 comments: