slider

Menu

Info Terbaru

Tanpa Demo Namun Berhadapan Langsung, Wagub Steven Kandouw Jawab "Tuntutan" Kaum Buruh Di Sulut


MANADO,
sulutberita.comKegiatan penanaman pohon, pembagian bahan pokok, donor darah serta BPJS Kesehatan keliling dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) pada Rabu 1 Mei 2024 di tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang berlangsung di Kota Manado, dihadiri langsung Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw.

Diawal sambutannya, wagub tak lupa menyerukan kepada seluruh peserta kegiatan saat itu agar mendoakan, berempati dan simpati sebagai wujud ke sosial kemanusiaan bagi saudara-saudara/masyarakat di Kepulauan Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, akibat bencana erupsi Gunung Api Ruang.

Dimana, dari hasil kunjungan langsung dirinya (Wagub Steven Kandouw,red) bersama Pangdam XIII Merdeka dan Kapolda Sulut (waktu lalu), yang tak disangka-sangka kembali lagi terjadi (erupsi) yang lebih dahsyat (Selasa dini hari).

Lebih lanjut dikatakannya, pada hari ini (Rabu,red) tidak hanya di Indonesia dan Sulawesi Utara saja yang memperingati Hari Buruh namun, diperingati oleh satu dunia.

"Terima kasih saya dan pak gubernur (Olly Dondokambey) akan apresiasi penghargaan dari teman-teman (buruh) karena kita telah mengasuransikan semua komponen pekerja kita yang hampir 400an ribu Pemprov Sulut telah mengasuransikan," ucap Kandouw.

"Menurut hemat saya memang menjadi kewajiban pemerintah daerah melaksanakan itu. Kalau perlu baiknya juga 38 provinsi di Indonesia pun bisa mengikuti kebijakan dari pak gubernur (Olly Dondokambey) tersebut. Itu pun masih merasa kurang, karena belum universal coverage (cakupan keseluruhan) karena keterbatasan anggaran," ungkapnya.

Disisi lain, wagub pun mengapresiasikan akan hal utama aspirasi baik masukan, himbauan, harapan dan tuntutan, yang semua itu disampaikan secara langsung (berhadapan) antara pihak buruh dan dirinya tanpa melalui aksi pergerakan atau demo.

"Saya sangat apresiasikan dan saya perlu sampaikan, selama ini kaum buruh selalu mengidentikan dengan cara demo, tapi ternyata dengan pola seperti ini (menyampaikan langsung), rasa-rasanya jauh lebih bermartabat, intelek dan jauh lebih gampang didengarkan kami pemerintah, Pak Kapolres pun tenang aman tidak ada demo, dan ini satu hal yang musti menjadi kesepakatan bersama untuk hal-hal krusial mendasar langsung disampaikan berhadap-hadapan, feedback yang luar biasa. Dan jujur saya senang mendengarkan masukan-masukan (langsung) seperti ini," sebutnya sembari merasa bahwa hal itu (penyampaian langsung) menjadi suatu surprise.

"Saat mendengarkan masukan-masukan dari para buruh yang boleh menyampaikan hal-hal analitik (bersifat analisa), destruktif (bersifat negatif) yang induktif (bersifat utama) hal-hal khusus yang banyak diantara kita tidak tau dan fokus. Tapi, betul-betul saya sudah catat semua dan akan saya sampaikan dalam rapat bersama pak gubernur bahkan dengan forkopimda," ujarnya dengan membeberkan bahwa, selama ini membahas masalah buruh hanya dilakukan elaborasi (pengembangan ide) dari tiga (3) aspek seperti, pemerintah, pengusaha dan buruh.

"Tidak ada salahnya kalau sekarang ini berkembang yang namanya Pentahelix (kolaborasi 5 unsur) yang kalau menurut hemat saya dalam konteks ini pertama itu buruh, kedua pengusaha, ketiga pemerintah, kemudian para teknokrat (cendekiawan/ahli) dan kelima, media (untuk menjembatani semua). Masalah buruh, dengan apa yang sampaikan teman-teman semua itu komprehensif, kita tidak bisa melihat dari kacamata satu sisi saja, tidak. Namun kita harus melihat lebih luas dari pada semua itu bahkan dari tokoh-tokoh agama pun kita bincangkan bersama," jelas Wagub Kandouw yang mengakui bahwa dari provinsi lain di Indonesia (diluar Papua bersatu dan DKI Jakarta), fakta Provinsi Sulut merupakan The Best dalam persoalan upah.

"Menurut saya pribadi lebih tinggi gaji buruh lebih bagus, tapi ibarat kepingan mata uang disatu sisi lebih tinggi lebih bagus, tapi disisi lain adalah kompeten. Kompeten itu subtansinya ada profesionalisme, disiplin, etos kerja, dan Sense of Belonging (perasaan melibatkan rasa memiliki) terhadap perusahan tempat kita bekerja. Jadi tidak ada masalah, tapi kita harus menghargai kompetensi dan di negara lain sudah dijalankan, bahkan kalau penjualan turun gaji turun dan semua sepakat, contoh di masa Covid, di bagi jam kerjanya (hanya) 3 hari, dengan gaji turun," jelas mantan Ketua DPRD Sulut itu dengan harapan, agar hal yang paling mendasar dengan upah tinggi tidak masalah namun yang terpenting kompetensi.

"Dihari yang berbahagia ini waktunya kita untuk kontemplasi, waktunya untuk merubah diri kita terutama etos kerja. Dan untuk masalah perusahaan masih ada yang belum menjalankan surat keputusan (SK) gubernur tetap upah minimum regional menjadi tugas pemerintah. Saya janji hari ini untuk kepala dinas (Kadis), unsur pengawasnya ditambah supaya setiap minggu dor to dor melaksanakan pemeriksaan bagi perusahan yang wajib menerapkan upah minimum, apalagi yang belum menerapkan serikat pekerja (saya setuju dengan penyampaian dari perwakilan buruh) justru dengan serikat pekerja menjadi wadah membicarakan bagaimana hal-hal kita meningkatkan out come nya. Kita harus buat atau kumpulkan perusahan-perusahan mungkin banyak yang belum aware atau belum menyadari bagaimana pentingnya serikat itu. Setelah itu, tahapannya apa yang disampaikan hak-hak dari pekerja misalkan, rumah tangga baru istri melahirkan siapa yang jaga 3 minggu pertama, jadi harus ada hak cuti antara lainnya. BPJS tenaga kerja wajib tidak bole tidak, harus dilaksanakan, kalau bisa dengan BPJS Kesehatan. Jadi semua unek-unek semua teman-teman ini jadi endorsement, penguatan untuk saling mengingatkan dorongan satu sama lain kesetiakawanan sosial antara kita, bahwa bangsa negara ini disusun kokoh berdiri dibangun untuk kebersamaan terutama bagi teman-teman buruh saat ini," pungkas Wagub Steven Kandouw.

Hadir dalam kegiatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulut, Steve Kepel, Sekretaris TP PKK Sulut dr Kartika Devi Kandouw Tanos, jajaran Pejabat Eselon II Sulut beserta jajaran Forkopimda beserta para undangan lainnya. (Mild)

Share
Banner

Sulut Berita

Post A Comment:

0 comments: