KOTAMOBAGU, sulutberita.com - Merasa bersyukur dan bahagia dapat hadir bersama-sama, bertatap muka langsung serta berbagi pengalaman di Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Bolaang Mongondow Raya (FKPT-BMR), oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Drs Steven Kandouw mendapat kehormatan untuk memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa dari tujuh (7) universitas di BMR.
Dimana kegiatan yang berlangsung di Hotel Sutanraja Kotamobagu pada Selasa 4 Juni 2024 itu juga, dihadiri jajaran Forkopimda beserta pemerintah setempat.
"Syukur Alhamdulilah bisa bertemu dengan anda sekalian di tempat ini," ucapnya.
Lanjut wagub, penduduk Indonesia itu ada 279 juta jiwa. Catatan data membuktikan, sekitar 150 juta rakyat Indonesia lulusan SMP ke bawah, 75 juta merupakan lulusan SMA ke bawah, dan Mahasiswa/sarjana sekitar 30-40juta.
“Jadi saudara boleh bayangkan kalau sudah lulus menjadi sarjana, anda berada di 15 persen itu (30-40 juta). Anda adalah calon warga negara yang lebih dari biasa-biasa,” ujarnya dengan mengungkapkan bahwa sangat berbahagia bagi orang yang mendapatkan gelar sarjana yang merupakan aset.
“Karena itu, pemerintah wajib mendorong ada kampus di Kotamobagu. Karena semua harus menjadi sarjana,” sebutnya yang disambut aplaus meriah para mahasiswa.
Selain itu, wagub yang juga sebagai Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Sulut serta merupakan alumni Universitas Indonesia (UI) itu juga memintakan bahwa sebagai mahasiswa harus menjadi sosial kontrol dan harus berani bicara masalah kerukunan, ekonomi dan ketimpangan di masyarakat.
“Anda harus berubah, sebagai mahasiswa harus bertransformasi. Punya pemikiran untuk berubah,” ujarnya.
Kandouw juga menyinggung terkait dengan toxic people. Mereka bisa menjadi racun dan provokator di masyarakat. Karena toxic people, orang yang tidak suka melihat kesuksesan dan keberhasilan orang lain.
"Dengki di lingkungan kita banyak sekali toxic people. Saya imbau teman-teman sekalian jangan jadi toxic people,” sebutnya seraya mengatakan bahwa Gubernur Prof Dr (Hc) Olly Dondokambey juga menjadikan skala prioritas bagi peningkatan SDM termasuk perguruan tinggi.
“Saya malu sidik jari pemerintah provinsi belum sampai ke 7 universitas di BMR ini. Saya janji akan membantu ke 7 universitas ini. Roadmap pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota untuk pendidikan sudah on the track. Karena anggaran pendidikan 20 persen. Tinggal stakeholder pendidikan harus bertransformasi tidak hanya mahasiswa," jelasnya.
“Guru guru dan dosen harus bertransformasi punya mindset tidak ada jalan lain selain meningkatkan pendidikan untuk pembangunan di BMR,” tambahnya dengan merasa bersyukur karena ada 7 universitas di BMR.
"Hal ini membantu meningkatkan IPM. Karena itu harus dijaga kolaborasi dan gotong royong. Seluruh stakeholder baik pemerintah, cendikiawan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan universitas. Ciptakan sistem manajemen pendidikan tinggi up to date dan siap pakai,” tandas mantan Ketua DPRD Sulut itu. (*/Mild)
Post A Comment:
0 comments: