Bitung,sulutberita.com - Suasana akrab kekeluargaan terpancar dalam pertemuan Calon Gubernur (Cagub) Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw (SK) bersama para aktivis Serikat Buruh dan Tenaga Kerja Bongkar Muat (SB-TKBM) yang berlangsung di Kompleks Pelabuhan Kota Bitung, baru-baru ini.
Tak hanya bertatap muka, namun dalam pertemuan itu juga menjadi forum ajang diskusi hangat serta penyampaian aspirasi tentang kebutuhan para pekerja di sektor pelabuhan itu.
Adapun Cagub SK yang merupakan pasangan dari Cawagub Alfret Denny Tuejeh (ADT) atau lebih dikenal dengan slogan BERKAT SKDT nomor urut 3 itu pun saat itu telah memaparkan visi serta program kerja yang akan dijalankan kedepan jika mendapat kepercayaan amanah dari masyarakat untuk memimpin Provinsi Sulut 5 tahun kedepan.
Dimana, Steven Kandouw pada kesempatan itu juga menyatakan keprihatinannya terhadap masalah-masalah yang kerap kali dihadapi buruh di Pelabuhan Bitung, terutama terkait dengan sertifikasi yang sering menjadi penghalang utama dalam keberlanjutan pekerjaan para buruh.
SK pun dengan tegas mengungkapkan bahwa dirinya memahami permasalahan ini dengan mendalam dan tidak akan tinggal diam.
“Saya sudah paham betul, apa yang menjadi keluhan rekan-rekan buruh di Pelabuhan Bitung ini. Di banyak daerah lain, sertifikasi menjadi kendala besar, dan sering kali pemerintah daerahnya hanya bisa pasrah. Tapi kalau saya diberi amanah menjadi Gubernur Sulut, saya akan melawan regulasi yang merugikan ini. Kita punya yang namanya kearifan lokal dan kebijakan gubernur. Banyak aturan yang mestinya bisa diakomodasi dengan kebijakan daerah,” tegasnya dengan mencontohkan, bahwa peran Pemprov Sulut dalam memperjuangkan sektor perikanan yang sempat tersendat akibat regulasi pusat.
“Kemarin saja, terkait aturan perikanan yang ditarik ke pusat, kami bersama Pak Gubernur Olly Dondokambey melawan dengan membuat Peraturan Gubernur khusus untuk tetap mengakomodasi kepentingan daerah. Begitu juga dengan sertifikasi ini. Kalau saya jadi gubernur, gampang saja, kita buat Pergub. Isinya tetap sesuai kebijakan nasional, tapi kita akan sertakan ketentuan khusus bagi pekerja lokal. Di pasal dua, misalnya, kita buatkan klasifikasi sertifikasi yang memberi waktu yang tak terbatas bagi para buruh. Sambil proses sertifikasi berjalan, buruh tetap bisa bekerja tanpa hambatan. Ini bukan sekedar janji,” tegasnya.
Dalam pertemuan itu, Steven Kandouw juga memaparkan visi besar pasangan SKDT untuk Kota Bitung sebagai kota jasa yang strategis di Sulawesi Utara. Bitung, menurutnya, akan menjadi kota pusat jasa transportasi, jasa logistik, jasa perdagangan, dan pelabuhan yang terus berkembang. Dengan posisi yang strategis dan dukungan infrastruktur yang semakin memadai, Steven meyakini bahwa Bitung akan menjadi motor penggerak ekonomi provinsi ini.
“Kita bicara bukan omong kosong. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung saat ini sudah berhasil menarik belasan pabrik. Itu fakta. Kami mampu mendesak pemerintah pusat sehingga Tol Manado-Bitung tuntas. Pemerintah pusat juga mendukung perluasan fasilitas peti kemas. Dan sekarang, untuk pertama kalinya, kita sudah memiliki konektivitas langsung ke pasar internasional lewat Pelabuhan Bitung, yang sudah beroperasi selama dua bulan ini. Ini bukan akhir, pembangunan Sulut yang sudah hampir paripurna akan terus kita pacu dan maksimalkan ke depannya,” ujarnya.
Komitmen Steven Kandouw dan Alfred dalam meningkatkan kesejahteraan buruh dan memaksimalkan potensi ekonomi Bitung ini disambut antusias oleh para buruh TKBM yang hadir. Mereka berharap pasangan SKDT dapat merealisasikan visi ini dan mengangkat taraf hidup para buruh di Kota Bitung. (*/Rls)
Post A Comment:
0 comments: